Setelah makan tadi, kami langsung pulang kerumah.
“Papa sama mama mau bicara
sama kamu, setelah kamu ganti baju..” kata mama setelah kami sampai dirumah.
Aku mengangguk, kemudian
berjalan menaiki tangga untuk ganti baju.
***skip***
Aku menuruni tangga kebawah,
aku melihat papa dan mama sedang bicara hal yang serius, aku tak bisa mendengar
apa yang mereka bicarakan.
“ada apa sih ma, pa, kok
serius gitu?” tanyaku setelah turun dari tangga.
“ehh, kamu udah disini? Sejak
kapan?” mama balik bertanya.
“aku barusan sampai sini kok
ma..”kataku kemudian.
“ayo duduk sini,”kata mama
kemudian menepuk-nepuk sofa disampingnya.
“iya ma”jawabku kemudian.
Lalu aku duduk disamping mama.
“Fy, papa sama mama mau
bicara penting” kata papa terlihat -sangat- serius. Aku mengangguk, kemudian
papa melanjutkan “ kamu kenal dengan om Danu kan? Teman baik papa sejak sma
itu..” Aku mengangguk.“ya, dan perusahaan milik om Danu itu hampir saja
bangkrut,” papa menghela nafas.
“terus? Apa
hubungannya sama aku pa?” tanyaku bingung.
“hh, dan kamu nggak akan ngecewain papa sama mama kan?”, Aku
mengangguk. “nggak akan pa..,” kataku kemudian.
“kamu, kamu di jodohkan dengan anaknya om Danu, sahabat kecil kamu itu…”
Aku kaget stengah mati. “HAH? DI JODOHIN PA? IFY NGGAK MAU!” kataku sedikit
keras.
“tadi kamu sudah janji kan? Nggak akan ngecewain papa sama mama?” kata
papa kemudian.
“iyasih pa, tapi kalau masalah dijodohin aku nggak mau.. lagipula aku
masih kelas 2 sma pa..”balasku lebih halus..
“dan papa sama mama nggak mau tau, POKOKNYA KAMU HARUS MAU!!,” kata
papa dan mama bersamaan.
Ckk, Aku berdiri dari tempat aku duduk, kemudian berlari menuju kamar.
Tak pernah mama dan papa memaksakan kehendaknya seperti itu. ini kali pertama
mama dan papa membentakku. Aku sedikit syok karena kejadian yang aku alami
barusan.
Aku segera mengunci pintu kamarku. Kemudian menghempaskan tubuhku ke
ranjang empuk yang biasanya menemani aku tidur(?). Fikiranku kacau, aku tak
mengerti harus melakukan apa lagi. Tak tau mengapa perutku sakit kemudian.
‘Ahh, biasa.’ Batinku. Ya, memang begini kalau aku merasa tak nyaman dengan
keadaanku.
***flashback on***
“kamu tunggu disini, jangan kemana mana” ucap seorang gadis kecil
kepada temannya-tepatnya sahabatnya-“biar aku yang nanganin mereka..”ucap gadis
ini bersemangat.
Temannya hanya mengangguk, ia menggigit-gigit ibu jarinya. Takut. Gadis
itu menyisingkan lengan bajunya. Dengan berani ia berkelahi dengan beberapa
anak nakal. Teman si gadis yang sebenarnya laki laki ini terlihat ingin
menangis dan memanggil2 mamanya. Si gadis malah masih asik dengan
perkelahiannya dengan beberapa anak nakal tadi. Si gadis yang pintar dengan
beladiri telah mengalahkan tiga anak nakal. ‘tinggal satu’ batinnya. Lalu ia menatap tajam kearah anak nakal
yang belum dikalahkannya. Si gadis mendelikkan matanya, anak nakal itu malah
mengompol kemudian lari dan menangis memanggil ibunya.
Si gadis tertawa puas berhasil mengalahkan keempat ank nakal itu.
kemudian ia kembali ke teman laki lakinya. “kamu gak papa kan? Begitu doang kok
takut..”kata si gadis. “aku mau pulang” kata temannya itu. “makasih”lanjutnya
dengan raut wajah yang dingin. #sedingines #kwakwak
Teman si gadis berdiri dan hendak pergi, tapi ia melihat ada darah di
sudut bibir anak gadis itu #ribetbahasanyaa kemudian ia mengambil sesuatu dari
sakunya. Kemudian memberikannya pada si gadis. Si gadis menatap temannya
bingung. Seperti tau akan tatapan si gadis, anak itu menunjuk bibir si gadis
dengan dagunya. Kemudian ia melangkah pergi.
“tadi aja takut, nangis, sekarang
sok jadi pahlawan kesiangan” si gadis mencibir pelan, tapi anak
laki-laki itu bisa mndengarnya dengan jelas. Ia berbalik dan menatap mata gadis
itu. sesaat si gadis terpesona dengan tatapan itu.. “kamu bilang apa tadi?”
kata si anak laki-laki. “emang tadi aku bilang apa?”si gadis balik bertanya.
Sepertinya masih terpesona dengan tatapan si anak laki-laki.
***flashback off***
‘masak sama anak jelek yang ingusan itusih? Aaaaaaaahh.. sebel,,
sebel,, sebel,,’ batinku.
Tuinngg.. #ceritanya ada bbm masuk..
o
Ashilla Zahrantiara : heh! Lagi apa lo? Gue galau nih :D
o
Me : lagi galau.. lo ngapain pake galau segala sih tiap hari? :p
o
Ashilla Zahrantiara : lah, kita SSG dong yah,, ya sukasuka gue dong..
Alvin ga bales bbm gue.. gue hampir gila nunggu bbmnya.. lah elo kenapa galau?
Gabiasanya,, haha
o
Me : apaan SSG? :D yah, elo udah gila sejak dulu deh,,, hehe, huft,
jadi gini ceritanya, nyokap bokap mau ngejodohin gue..
o
Ashilla Zahrantiara : SSG : samasama galau.. hahah.. yee, gue gilanya
sejak Alvin jadi pacar gue, nah, itu baru bener. Hah? Dijodohin? Telfon gue…
cepet…
‘nih
anak, yang butuh dia kenapa aku yang harus telfon? Pulsaku melayang..’ batinku
Aku
memencet beberapa tombol di hpku, mencari nomor shilla dan menelfonnya.
“gimana
ceritanya lo dijodohin?” kata shilla di seberang sana.
“kita
ketemuan di kafe biasa ya, ajak juga si agni sama sivia. Nanti gue ceritain.”
Aku memutuskan telfonnya, kemudian memakai jaket lalu pergi ke kafe apple.
Tempat biasa aku makan sama temen-temen. Mama yang melihatku turun dari tangga
sambil berlari hanya geleng-geleng kepala.
“ma,
aku mau pergi sama temen2” pamitku.
“hati-hati
di jalan, yang bener naik mobilnya..”pesan mama.
“iyaa,,,
bye ma” kataku berteriak.
***skipppppp***
“jadi
lo dijodohin sama anaknya temen bokap lo? Yang, yang, kata lo penakut itu kan?”
Shilla langsung kaget ketika aku bercerita tentang acara ‘perjodohan’ yang
melibatkan aku.
Aku
mengangguk.
“terus
gimana sekolah lo? Lo kan masih kelas 2 sma..”Agni bertanya dengan wajah yang
-sangat- polos.
“yee,,
ni anak, dia juga seumuran sama gue kali..jadi, mana mungkin om danu sama papa
nyuruh gue sama dia nikah cepet2.. gak mungkin, gak mungkin” jawabku kemudian.
“terus?
Lo bakal ngapain selanjutnya?” Tanya sivia kemudian.
“mana
gue tau.. ”kataku asal.
“gue
nggak nyangka, lo nggak akan jomblo lagi bro..”kata Agni sambil menepuk-nepuk
pundakku.
“gue
juga nggak” jawabku dengan santai. “mending nggak usah bahas ini dulu deh,
mendingan kita nonton film aja yuk.. aku yang bayarin minum sama popcornnya..”
ajakku kemudian. Lalu berdiri dan berjalan kearah parkiran.
“Ify
gimana sih? Disaat genting kaya gini kok malah santai santai? Dasar aneh sih..”
kata Agni kepada Shilla dan Sivia. Kemudian mereka mengikutiku dari belakang.
***skip***
PR
Fisika ini makin buat aku tambah gila, tak tau kenapa aku nggak bisa
konsentrasi ngerjain prnya. Biasanya, pr apapun tentang fisika bisa
kuselesaikan hanya dengan waktu 15 menit. Ahh, gara gara masalh perjodohan itu…
aku jadi nggak konsen ngerjain apapun. Kebayang kan gimana rasanya nggak bisa
konsentrasi ngerjain pr.
Kalau
sudah kaya gini ya gimana lagi, aku butuh refreshing sekarang juga, akhirnya
aku memilih untuk keluar mencari angin. Waktu menunjukan pukul 19.45, aku
berjalan menuju taman belakang rumah. Menghirup udara malam yang menyejukkan
hati, meniup beberapa masalah dari pikiranku. ‘hhh, akhirnya udah rada
mendingan.. balik ah’ fikirku. Aku segera berbalik badan ingin kembali ke
kamarku.
PLETAKKK…
“awww”rintih
seseorang. Sepertinya suara laki-laki. Aku yang kaget segera celingukan nyari
asal suara.
“siapa
itu?”kataku –agak- keras.
“kucing..”jawab
suatu suara.
“oh
kucing” gumamku kemudian. “HAH?? Kucing? Kok bisa ngomong? Hiii,,, balik ke
kamar aja deh..”aku hanya bingung atas kejadian barusan, cepet cepet ngacir ke
kamar. Takut ada hiii… hahah
Penulis
P.O.V
Tau
gak? Yang ngaku kucing tadi siapa? Hayoo? Ada yang tau gak? Hahah,, sebenarnya,
tadi itu… itu…. itu…. itu… #halah kebanyakan itu# itu tadi, bukan hantu kok..
heheh
Aku
ceritain kejadian yang sebenarnya ya..
“
Malem my princess, kamu hari ini seneng gak? Aku lagi badmood nih.. ada masalah
sama nyokap bokap.. tapi, aku seneng bisa liat senyum kamu hari ini, aku harap,
aku bisa liat senyum kamu setiap hari..” kata seorang laki-laki tak tau kepada
siapa sambil memandangi salah satu jendela sebuah rumah yang bisa dibilang
mewah itu. “selamat malam my princess, aku pulang dulu ya, besok kita ketemu
lagi disekolah, oh iya, jangan lupa nger…”katanya terputus karena melihat
seorang gadis keluar dari rumah itu. Ya, itu IFY!!!
“tumben
kamu keluar malem kaya gini..”katanya lirih sambil terus memperhatikan gadis
itu. ia mundur beberapa langkah dari tempat ia berdiri sebelumnya, tapi ia
menginjak ranting yang kering dan…
PLETAKKK…
“awww”rintih
laki laki itu.
“siapa
itu?” terdengar sebuah suara. Suara ify lebih tepatnya.
“kucing..”jawab
laki laki itu.
“oh
kucing” gumam ify kemudian. “HAH?? Kucing? Kok bisa ngomong? Hiii,,, balik ke
kamar aja deh..”ify terlihat kembali ke kamarnya.
“begoo… kenapa gue tadi reflek nyebut kucing ya? Ahh, dodoll… pulang
aja ah, capek” katanya kemudian.
Nah,
gitu tuh, kejadian yang sebenarnya, tau gak? Mimin liat cowok itu setiap malem
ngelihat keadaan-rumah- ify loh.. kok ya sempet sempetnya gitu,, hahah.
Kebiasaannya kek begituuu.. mulu, ngomong sendiri, sambil ngeliatin jendela
kamarnya ify, selaaaluuu seperti itu.. #lebehnyakumat Kasi tau gak nih yang
sering ke rumah ify malem malem? Kalau ada yang tau sebelum dikasih tau admin
hebat deh,,, hahah..
Ya,
oke, akan admin kasih tau, namanya….
‘RIO’
Nah
loh, Kaget gak dengernya? Eits, bukan denger, tapi bacanya.. #halah Itu artinya,
Rio…. Emmm,, suka sama ify dong… yeyeyeyelalalalayeyeye #halah
Inget
gak? Dulu Ify pernah nyeritain ke shilla, sivia, agni tentang rio yg nolak si
acha.. yang rio malah bilang kalo dia gak boleh pacaran sma mamahnya itu loh..
itutuh sebenernya Cuma alesan aja, soalnya Rio kan sukanya sama ify, buat
ngehindar dari cewek2 yang mau nembak rio… #ribetamat.. #abaikantemanteman
Yang
RFM RFM RFM tumpengan yokk,,hahah,, udah dulu deh admin munculnya, kita liat
apa yang terjadi dengan ify sekarang. Biar ify yang ngelanjutin ceritanya,,
hahah
IFY
P.O.V
Nah loh, tadi itu apa coba? Ahhh, jangan jangan, ahh bodo amat deh,
mendingan ngerjain pr fisikanya. Huahh, akhirnya selese juga nih pr fisikanya.
Kali ini hanya dengan waktu 9 menit lebih 10 detik pr itu terselesaikan. Aku
bernafas lega. Akhirnya bisa tidur juga… ehh tunggu, barusan suara apa ya?
Kriuuukkkk… #apaan whoa, laper. Aku segera berlari menuruni tangga menuju
dapur, yang disana ada sebuah kotak, isinya banyaaaak banget makanannya.
Apalagi kalau bukan kulkas. Aku mengambil beberapa barang dari kotak ajaib itu
kemudian membawanya ke kamar untuk tidur. Eh, maksudnya memakannya.
***skip***
‘sudah pagi’ batinku. Membuka mataku perlahan, kemudian duduk untuk
mengumpulkan beberapa nyawaku yang masih di awang awang. Setelah semua nyawaku
terkumpul barulah aku pergi ke kamar mandi buat makan(?). eh, maksudnya buat mandi. Yaampun, segitunya
ya gara gara acara perjodohan itu kayaknya jadi sedikit tidak pada tempatnya.
Hahah. Abaikan. Setelah itu berganti pakaian, dan seperti biasa, sarapan.
“hai pa, ma,” sapaku sedikit canggung gara gara kejadian kemarin itu.
“hai fy, udah siap? Ayo makan” jawab mama.
Papa hanya diam dalam makan(?). aku merasa bersalah kemarin membantah
perkataan papa. Tegang. Suasana saat itu.
“pa, maafin ify pa, ify bakalan mau deh dijodohin” kataku.
“papa nggak marah kok fy, seharusnya papa yang minta maaf ke kamu.
Kemarin papa udah maksain kehendak papa. Kalaupun kamu nggak mau, papa akan
batalin acara perjodohan ini”kata papa pelan.
“nggak pa, nggak usah. Aku mau kok pa” tibatiba saja kalimat itu
terlontar dari mulutku. ‘loh, waduh ngapa aku ngomong kek gini?’kataku dalam
hati.
“beneran fy? Kalo gitu, nanti sepulang sekolah kamu pergi ke mall sama
mama kamu beli semua barang kebutuhan kamu. Kali ini papa yang bayarin. Terus
nanti malem, kita ketemuan sama keluarganya om Danu”kali ini papa tersenyum.
“papa udah selesai makan, fy kamu mau bareng papa apa enggak?”tenyanya
kemudian.
“nggak usah pa, nanti agni jemput aku kok.”kataku kemudian. Papa
mengangguk. Kemudian pergi. Mama yang membawakan tasnya mengikutinya dari
belakang. Aku melahap setangkap roti dengan selai rasa stroberi.
Tinnn.. tin.. #anggepsuaraklaksonmobil
Aku segera berpamitan kepada
mama. Lalu keluar rumah dan pergi ke sekolah bersama agni, Shilla, dan Sivia.
***skipp***
Sesampainya disekolah, aku
bercerita kepada ketiga sahabatku tentang rencana ‘pertemuan’ nanti malam.
Sembari menyusuri koridor sekolah.
“jadi nanti malem lo bakal
ketemu ‘calon’tunangan lo dong?” tanya Agni setelah aku selesai
bercerita. Seperti biasa. Selalu bertanya setelah aku selesai bercerita. Aku
mengangguk.
“ah, gak usah difikirin ah,
jadi badmood gue”kataku kemudian.
***skipp***
Kelas udah rame. Aku duduk
dibangku ku dan menyiapkan buku2 buat pelajaran jam pertama. Tak tau kenapa aku
ngerasa ada yang merhatiin aku, ‘siapa ya? Ah, mungkin aku kali ya yang ke
gran’batinku. Aku melihat ke kanan dan kekiri. Ada yang beda hari ini. Tapi apa
gitu. Aha, rio kok tumben jam segini belum berangkat. Fikirku. Kemudian aku
memperhatikan baik baik satu persatu orang yang ada di kelas itu. “Rio mana
ya?”gumamku.
“Lo nyariin gue?”kata
seseorang kemudian.
“eh? Hah? Loh, kok Rio
duduknya dibelakang aku sih? Biasanya kan deket jendela.. ”aku masih bingung
karena melihat sesosok Rio duduk di belakangku.
“kaget? Perhatian banget sih
sama gue sampe sampe tau kalo aku nggak ada dideket jendela. Ada apa nyariin
gue?”katanya lagi.
“eh? ” aku masih kaget. “eh..
bu.. bukan.. bukannya aku perhatian sama kamu.. tapi Cuma..” aku speechless. Ah
iya, sapu tangan Rio. Aku segera mencari benda bernama sapu tangan.
“Cuma apa?” tanyanya.
“ngapain pake speechless segala? Santai aja kali.” Ia melanjutkan perkataannya.
“eh, siapa yang speechless? Nih, aku Cuma mau ngembaliin ini kok..
kemarin aku temuin jatoh dikelas, waktu mau aku kembaliin, kamunya udah pergi..”kataku
memberikan sapu tangan itu, sambil sedikit tersenyum.
“ohh,”dia hanya membulatkan mulutnya, kembali murung dan pergi begitu
saja. ‘dasar orang aneh, eh, tapi aku suka.. haha’ batinku sambil senyum senyum
gaje.
***skippp***
Dan benar, pulang sekolah mama menjemputku. Tentu saja untuk, pesiapan
acara nanti malam. Aku segera mendekati
mama yang berdiri disisi mobil kemudian menyapanya. Sivia, Shilla, Agni, yang
dari bel pulang sekolah juga ikut menyapa mama.
“hay ma! Udah lama ya nunggunya?” sapaku sambil berlari kecil.
“hay tante” sapa Sivia, Agni, Shilla bersamaan.
“hay sayang, hay Sivia, Agni, Shilla,” jawabnya dengan tersenyum “eh,
kalian bertiga ada acara gak siang ini?”Tanya mama ke S>A>S. S.A.S
menggeleng. “kalau begitu, kita jalan bareng yuk… nanti tante traktir makan
siang deh,,” tawar mama. Mereka bertiga mengangguk setuju sambil tersenyum.
“wah, makasi lo tan, kita jadi ngrepotin tante nih..”kata Shilla
kemudian.
“ahh, gak papa kok, tante malah seneng kalo jalan bareng kalian, jadi
rame. ” jawab mama enteng. “yuk berangkat sekarang!! Ag, kamu bawa mobil kan?”
Agni mengangguk.”Biar mobinya dibawa pak Jo aja, kita naik mobil tante… oke?”
semua mengangguk setuju. Kemudian Agni menyerahkan kunci mobilnya kepd pak jo,
supir kepercaaan mama papa. Lalu kami langsung tancap gas ke salah satu mall di
dekat sana.
***skip***
Hal yang paling tidak kusukai saat ke mall bersama mama, HARUS KE SALON
DULU. Padahal mama sendiri tahu kalau ku tidak suka salon, sama sekali TIDAK
SUKA! Oh, tidak! sepetinya teman2ku malah suka pergi ke salon, walaupun si Agni
itu agak tomboy, dia juga suka malah kalo ke salon. O.M.G! IT’S NOT GOOD! -___-.
Sepertinya aku harus kabur sekarang juga! 1.. 2.. 3..
“eittss,, mau kemana fy?” Tanya sebuah suara. Itu suara mama.
“emm, ehh, mau ke toilet bentar ma..” jawabku asal.
“mau ke toilet apa mau kabur?” selidiknya lagi.
“emm, nggak kok ma, nggak jadi ke toiletnya..”jawabku kemudian. Mama
hanya terkikik geli. S.A.S yang melihat kejadian barusan ikut terkikik.
“sini sini! Kamu duduk sini! Mama menunjuk kursi rias didekatnya”. Mau
tak mau aku menurut. Aku hanya berdoa agar tidak ada hal2 yang akan membuatku jadi “aneh”..
tbc..
tbc..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar