Jumat, 11 Januari 2013

Akhirnya Aku Temukan Bag(B) *repost dari fbfc


Setelah makan tadi, kami langsung pulang kerumah.
“Papa sama mama mau bicara sama kamu, setelah kamu ganti baju..” kata mama setelah kami sampai dirumah.
Aku mengangguk, kemudian berjalan menaiki tangga untuk ganti baju.
***skip***
Aku menuruni tangga kebawah, aku melihat papa dan mama sedang bicara hal yang serius, aku tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
“ada apa sih ma, pa, kok serius gitu?” tanyaku setelah turun dari tangga.
“ehh, kamu udah disini? Sejak kapan?” mama balik bertanya.
“aku barusan sampai sini kok ma..”kataku kemudian.
“ayo duduk sini,”kata mama kemudian menepuk-nepuk sofa disampingnya.
“iya ma”jawabku kemudian. Lalu aku duduk disamping mama.
“Fy, papa sama mama mau bicara penting” kata papa terlihat -sangat- serius. Aku mengangguk, kemudian papa melanjutkan “ kamu kenal dengan om Danu kan? Teman baik papa sejak sma itu..” Aku mengangguk.“ya, dan perusahaan milik om Danu itu hampir saja bangkrut,” papa menghela nafas.
terus? Apa hubungannya sama aku pa? tanyaku bingung.
“hh, dan kamu nggak akan ngecewain papa sama mama kan?”, Aku mengangguk. “nggak akan pa..,” kataku kemudian.
“kamu, kamu di jodohkan dengan anaknya om Danu, sahabat kecil kamu itu…” Aku kaget stengah mati. “HAH? DI JODOHIN PA? IFY NGGAK MAU!” kataku sedikit keras.
“tadi kamu sudah janji kan? Nggak akan ngecewain papa sama mama?” kata papa kemudian.
“iyasih pa, tapi kalau masalah dijodohin aku nggak mau.. lagipula aku masih kelas 2 sma pa..”balasku lebih halus..
“dan papa sama mama nggak mau tau, POKOKNYA KAMU HARUS MAU!!,” kata papa dan mama bersamaan.
Ckk, Aku berdiri dari tempat aku duduk, kemudian berlari menuju kamar. Tak pernah mama dan papa memaksakan kehendaknya seperti itu. ini kali pertama mama dan papa membentakku. Aku sedikit syok karena kejadian yang aku alami barusan.
Aku segera mengunci pintu kamarku. Kemudian menghempaskan tubuhku ke ranjang empuk yang biasanya menemani aku tidur(?). Fikiranku kacau, aku tak mengerti harus melakukan apa lagi. Tak tau mengapa perutku sakit kemudian. ‘Ahh, biasa.’ Batinku. Ya, memang begini kalau aku merasa tak nyaman dengan keadaanku.
 ***flashback on***
“kamu tunggu disini, jangan kemana mana” ucap seorang gadis kecil kepada temannya-tepatnya sahabatnya-“biar aku yang nanganin mereka..”ucap gadis ini bersemangat.
Temannya hanya mengangguk, ia menggigit-gigit ibu jarinya. Takut. Gadis itu menyisingkan lengan bajunya. Dengan berani ia berkelahi dengan beberapa anak nakal. Teman si gadis yang sebenarnya laki laki ini terlihat ingin menangis dan memanggil2 mamanya. Si gadis malah masih asik dengan perkelahiannya dengan beberapa anak nakal tadi. Si gadis yang pintar dengan beladiri telah mengalahkan tiga anak nakal. ‘tinggal satu’  batinnya. Lalu ia menatap tajam kearah anak nakal yang belum dikalahkannya. Si gadis mendelikkan matanya, anak nakal itu malah mengompol kemudian lari dan menangis memanggil ibunya.
Si gadis tertawa puas berhasil mengalahkan keempat ank nakal itu. kemudian ia kembali ke teman laki lakinya. “kamu gak papa kan? Begitu doang kok takut..”kata si gadis. “aku mau pulang” kata temannya itu. “makasih”lanjutnya dengan raut wajah yang dingin. #sedingines #kwakwak
Teman si gadis berdiri dan hendak pergi, tapi ia melihat ada darah di sudut bibir anak gadis itu #ribetbahasanyaa kemudian ia mengambil sesuatu dari sakunya. Kemudian memberikannya pada si gadis. Si gadis menatap temannya bingung. Seperti tau akan tatapan si gadis, anak itu menunjuk bibir si gadis dengan dagunya. Kemudian ia melangkah pergi.
“tadi aja takut, nangis, sekarang  sok jadi pahlawan kesiangan” si gadis mencibir pelan, tapi anak laki-laki itu bisa mndengarnya dengan jelas. Ia berbalik dan menatap mata gadis itu. sesaat si gadis terpesona dengan tatapan itu.. “kamu bilang apa tadi?” kata si anak laki-laki. “emang tadi aku bilang apa?”si gadis balik bertanya. Sepertinya masih terpesona dengan tatapan si anak laki-laki.
***flashback off***
‘masak sama anak jelek yang ingusan itusih? Aaaaaaaahh.. sebel,, sebel,, sebel,,’ batinku.
Tuinngg.. #ceritanya ada bbm masuk..
o   Ashilla Zahrantiara : heh! Lagi apa lo? Gue galau nih :D
o   Me : lagi galau.. lo ngapain pake galau segala sih tiap hari? :p
o   Ashilla Zahrantiara : lah, kita SSG dong yah,, ya sukasuka gue dong.. Alvin ga bales bbm gue.. gue hampir gila nunggu bbmnya.. lah elo kenapa galau? Gabiasanya,, haha
o   Me : apaan SSG? :D yah, elo udah gila sejak dulu deh,,, hehe, huft, jadi gini ceritanya, nyokap bokap mau ngejodohin gue..
o   Ashilla Zahrantiara : SSG : samasama galau.. hahah.. yee, gue gilanya sejak Alvin jadi pacar gue, nah, itu baru bener. Hah? Dijodohin? Telfon gue… cepet…

‘nih anak, yang butuh dia kenapa aku yang harus telfon? Pulsaku melayang..’ batinku

Aku memencet beberapa tombol di hpku, mencari nomor shilla dan menelfonnya.
“gimana ceritanya lo dijodohin?” kata shilla di seberang sana.
“kita ketemuan di kafe biasa ya, ajak juga si agni sama sivia. Nanti gue ceritain.” Aku memutuskan telfonnya, kemudian memakai jaket lalu pergi ke kafe apple. Tempat biasa aku makan sama temen-temen. Mama yang melihatku turun dari tangga sambil berlari hanya geleng-geleng kepala.
“ma, aku mau pergi sama temen2” pamitku.
“hati-hati di jalan, yang bener naik mobilnya..”pesan mama.
“iyaa,,, bye ma” kataku berteriak.
***skipppppp***
“jadi lo dijodohin sama anaknya temen bokap lo? Yang, yang, kata lo penakut itu kan?” Shilla langsung kaget ketika aku bercerita tentang acara ‘perjodohan’ yang melibatkan aku.
Aku mengangguk.
“terus gimana sekolah lo? Lo kan masih kelas 2 sma..”Agni bertanya dengan wajah yang -sangat- polos.
“yee,, ni anak, dia juga seumuran sama gue kali..jadi, mana mungkin om danu sama papa nyuruh gue sama dia nikah cepet2.. gak mungkin, gak mungkin” jawabku kemudian.
“terus? Lo bakal ngapain selanjutnya?” Tanya sivia kemudian.
“mana gue tau.. ”kataku asal.
“gue nggak nyangka, lo nggak akan jomblo lagi bro..”kata Agni sambil menepuk-nepuk pundakku.
“gue juga nggak” jawabku dengan santai. “mending nggak usah bahas ini dulu deh, mendingan kita nonton film aja yuk.. aku yang bayarin minum sama popcornnya..” ajakku kemudian. Lalu berdiri dan berjalan kearah parkiran.
“Ify gimana sih? Disaat genting kaya gini kok malah santai santai? Dasar aneh sih..” kata Agni kepada Shilla dan Sivia. Kemudian mereka mengikutiku dari belakang.
***skip***
PR Fisika ini makin buat aku tambah gila, tak tau kenapa aku nggak bisa konsentrasi ngerjain prnya. Biasanya, pr apapun tentang fisika bisa kuselesaikan hanya dengan waktu 15 menit. Ahh, gara gara masalh perjodohan itu… aku jadi nggak konsen ngerjain apapun. Kebayang kan gimana rasanya nggak bisa konsentrasi ngerjain pr.
Kalau sudah kaya gini ya gimana lagi, aku butuh refreshing sekarang juga, akhirnya aku memilih untuk keluar mencari angin. Waktu menunjukan pukul 19.45, aku berjalan menuju taman belakang rumah. Menghirup udara malam yang menyejukkan hati, meniup beberapa masalah dari pikiranku. ‘hhh, akhirnya udah rada mendingan.. balik ah’ fikirku. Aku segera berbalik badan ingin kembali ke kamarku.
PLETAKKK…
“awww”rintih seseorang. Sepertinya suara laki-laki. Aku yang kaget segera celingukan nyari asal suara.
“siapa itu?”kataku –agak- keras.
“kucing..”jawab suatu suara.
“oh kucing” gumamku kemudian. “HAH?? Kucing? Kok bisa ngomong? Hiii,,, balik ke kamar aja deh..”aku hanya bingung atas kejadian barusan, cepet cepet ngacir ke kamar. Takut ada hiii… hahah
Penulis P.O.V
Tau gak? Yang ngaku kucing tadi siapa? Hayoo? Ada yang tau gak? Hahah,, sebenarnya, tadi itu… itu…. itu…. itu… #halah kebanyakan itu# itu tadi, bukan hantu kok.. heheh
Aku ceritain kejadian yang sebenarnya ya..
“ Malem my princess, kamu hari ini seneng gak? Aku lagi badmood nih.. ada masalah sama nyokap bokap.. tapi, aku seneng bisa liat senyum kamu hari ini, aku harap, aku bisa liat senyum kamu setiap hari..” kata seorang laki-laki tak tau kepada siapa sambil memandangi salah satu jendela sebuah rumah yang bisa dibilang mewah itu. “selamat malam my princess, aku pulang dulu ya, besok kita ketemu lagi disekolah, oh iya, jangan lupa nger…”katanya terputus karena melihat seorang gadis keluar dari rumah itu. Ya, itu IFY!!!
“tumben kamu keluar malem kaya gini..”katanya lirih sambil terus memperhatikan gadis itu. ia mundur beberapa langkah dari tempat ia berdiri sebelumnya, tapi ia menginjak ranting yang kering dan…
PLETAKKK…
“awww”rintih laki laki itu.
“siapa itu?” terdengar sebuah suara. Suara ify lebih tepatnya.
“kucing..”jawab laki laki itu.
“oh kucing” gumam ify kemudian. “HAH?? Kucing? Kok bisa ngomong? Hiii,,, balik ke kamar aja deh..”ify terlihat kembali ke kamarnya.
“begoo… kenapa gue tadi reflek nyebut kucing ya? Ahh, dodoll… pulang aja ah, capek” katanya kemudian.
Nah, gitu tuh, kejadian yang sebenarnya, tau gak? Mimin liat cowok itu setiap malem ngelihat keadaan-rumah- ify loh.. kok ya sempet sempetnya gitu,, hahah. Kebiasaannya kek begituuu.. mulu, ngomong sendiri, sambil ngeliatin jendela kamarnya ify, selaaaluuu seperti itu.. #lebehnyakumat Kasi tau gak nih yang sering ke rumah ify malem malem? Kalau ada yang tau sebelum dikasih tau admin hebat deh,,, hahah..
Ya, oke, akan admin kasih tau, namanya….
‘RIO’
Nah loh, Kaget gak dengernya? Eits, bukan denger, tapi bacanya.. #halah Itu artinya, Rio…. Emmm,, suka sama ify dong… yeyeyeyelalalalayeyeye #halah
Inget gak? Dulu Ify pernah nyeritain ke shilla, sivia, agni tentang rio yg nolak si acha.. yang rio malah bilang kalo dia gak boleh pacaran sma mamahnya itu loh.. itutuh sebenernya Cuma alesan aja, soalnya Rio kan sukanya sama ify, buat ngehindar dari cewek2 yang mau nembak rio… #ribetamat.. #abaikantemanteman
Yang RFM RFM RFM tumpengan yokk,,hahah,, udah dulu deh admin munculnya, kita liat apa yang terjadi dengan ify sekarang. Biar ify yang ngelanjutin ceritanya,, hahah

IFY P.O.V
Nah loh, tadi itu apa coba? Ahhh, jangan jangan, ahh bodo amat deh, mendingan ngerjain pr fisikanya. Huahh, akhirnya selese juga nih pr fisikanya. Kali ini hanya dengan waktu 9 menit lebih 10 detik pr itu terselesaikan. Aku bernafas lega. Akhirnya bisa tidur juga… ehh tunggu, barusan suara apa ya? Kriuuukkkk… #apaan whoa, laper. Aku segera berlari menuruni tangga menuju dapur, yang disana ada sebuah kotak, isinya banyaaaak banget makanannya. Apalagi kalau bukan kulkas. Aku mengambil beberapa barang dari kotak ajaib itu kemudian membawanya ke kamar untuk tidur. Eh, maksudnya memakannya.
***skip***
‘sudah pagi’ batinku. Membuka mataku perlahan, kemudian duduk untuk mengumpulkan beberapa nyawaku yang masih di awang awang. Setelah semua nyawaku terkumpul barulah aku pergi ke kamar mandi buat makan(?).  eh, maksudnya buat mandi. Yaampun, segitunya ya gara gara acara perjodohan itu kayaknya jadi sedikit tidak pada tempatnya. Hahah. Abaikan. Setelah itu berganti pakaian, dan seperti biasa, sarapan.
“hai pa, ma,” sapaku sedikit canggung gara gara kejadian kemarin itu.
“hai fy, udah siap? Ayo makan” jawab mama.
Papa hanya diam dalam makan(?).  aku merasa bersalah kemarin membantah perkataan papa. Tegang. Suasana saat itu.
“pa, maafin ify pa, ify bakalan mau deh dijodohin” kataku.
“papa nggak marah kok fy, seharusnya papa yang minta maaf ke kamu. Kemarin papa udah maksain kehendak papa. Kalaupun kamu nggak mau, papa akan batalin acara perjodohan ini”kata papa pelan.
“nggak pa, nggak usah. Aku mau kok pa” tibatiba saja kalimat itu terlontar dari mulutku. ‘loh, waduh ngapa aku ngomong kek gini?’kataku dalam hati.
“beneran fy? Kalo gitu, nanti sepulang sekolah kamu pergi ke mall sama mama kamu beli semua barang kebutuhan kamu. Kali ini papa yang bayarin. Terus nanti malem, kita ketemuan sama keluarganya om Danu”kali ini papa tersenyum. “papa udah selesai makan, fy kamu mau bareng papa apa enggak?”tenyanya kemudian.
“nggak usah pa, nanti agni jemput aku kok.”kataku kemudian. Papa mengangguk. Kemudian pergi. Mama yang membawakan tasnya mengikutinya dari belakang. Aku melahap setangkap roti dengan selai rasa stroberi.
Tinnn.. tin.. #anggepsuaraklaksonmobil
Aku segera berpamitan kepada mama. Lalu keluar rumah dan pergi ke sekolah bersama agni, Shilla, dan Sivia.
***skipp***
Sesampainya disekolah, aku bercerita kepada ketiga sahabatku tentang rencana ‘pertemuan’ nanti malam. Sembari menyusuri koridor sekolah.
“jadi nanti malem lo bakal ketemu ‘calon’tunangan lo dong?” tanya Agni setelah aku selesai bercerita. Seperti biasa. Selalu bertanya setelah aku selesai bercerita. Aku mengangguk.
“ah, gak usah difikirin ah, jadi badmood gue”kataku kemudian.
***skipp***
Kelas udah rame. Aku duduk dibangku ku dan menyiapkan buku2 buat pelajaran jam pertama. Tak tau kenapa aku ngerasa ada yang merhatiin aku, ‘siapa ya? Ah, mungkin aku kali ya yang ke gran’batinku. Aku melihat ke kanan dan kekiri. Ada yang beda hari ini. Tapi apa gitu. Aha, rio kok tumben jam segini belum berangkat. Fikirku. Kemudian aku memperhatikan baik baik satu persatu orang yang ada di kelas itu. “Rio mana ya?”gumamku.
“Lo nyariin gue?”kata seseorang kemudian.
“eh? Hah? Loh, kok Rio duduknya dibelakang aku sih? Biasanya kan deket jendela.. ”aku masih bingung karena melihat sesosok Rio duduk di belakangku.
“kaget? Perhatian banget sih sama gue sampe sampe tau kalo aku nggak ada dideket jendela. Ada apa nyariin gue?”katanya lagi.
“eh? ” aku masih kaget. “eh.. bu.. bukan.. bukannya aku perhatian sama kamu.. tapi Cuma..” aku speechless. Ah iya, sapu tangan Rio. Aku segera mencari benda bernama sapu tangan.
“Cuma apa?” tanyanya. “ngapain pake speechless segala? Santai aja kali.” Ia melanjutkan perkataannya.
“eh, siapa yang speechless? Nih, aku Cuma mau ngembaliin ini kok.. kemarin aku temuin jatoh dikelas, waktu mau aku kembaliin, kamunya udah pergi..”kataku memberikan sapu tangan itu, sambil sedikit tersenyum.
“ohh,”dia hanya membulatkan mulutnya, kembali murung dan pergi begitu saja. ‘dasar orang aneh, eh, tapi aku suka.. haha’ batinku sambil senyum senyum gaje.
***skippp***
Dan benar, pulang sekolah mama menjemputku. Tentu saja untuk, pesiapan acara nanti malam.  Aku segera mendekati mama yang berdiri disisi mobil kemudian menyapanya. Sivia, Shilla, Agni, yang dari bel pulang sekolah juga ikut menyapa mama.
“hay ma! Udah lama ya nunggunya?” sapaku sambil berlari kecil.
“hay tante” sapa Sivia, Agni, Shilla bersamaan.
“hay sayang, hay Sivia, Agni, Shilla,” jawabnya dengan tersenyum “eh, kalian bertiga ada acara gak siang ini?”Tanya mama ke S>A>S. S.A.S menggeleng. “kalau begitu, kita jalan bareng yuk… nanti tante traktir makan siang deh,,” tawar mama. Mereka bertiga mengangguk setuju sambil tersenyum.
“wah, makasi lo tan, kita jadi ngrepotin tante nih..”kata Shilla kemudian.
“ahh, gak papa kok, tante malah seneng kalo jalan bareng kalian, jadi rame. ” jawab mama enteng. “yuk berangkat sekarang!! Ag, kamu bawa mobil kan?” Agni mengangguk.”Biar mobinya dibawa pak Jo aja, kita naik mobil tante… oke?” semua mengangguk setuju. Kemudian Agni menyerahkan kunci mobilnya kepd pak jo, supir kepercaaan mama papa. Lalu kami langsung tancap gas ke salah satu mall di dekat sana.
***skip***
Hal yang paling tidak kusukai saat ke mall bersama mama, HARUS KE SALON DULU. Padahal mama sendiri tahu kalau ku tidak suka salon, sama sekali TIDAK SUKA! Oh, tidak! sepetinya teman2ku malah suka pergi ke salon, walaupun si Agni itu agak tomboy, dia juga suka malah kalo ke salon. O.M.G! IT’S NOT GOOD! -___-. Sepertinya aku harus kabur sekarang juga! 1.. 2.. 3..
“eittss,, mau kemana fy?” Tanya sebuah suara. Itu suara mama.
“emm, ehh, mau ke toilet bentar ma..” jawabku asal.
“mau ke toilet apa mau kabur?” selidiknya lagi.
“emm, nggak kok ma, nggak jadi ke toiletnya..”jawabku kemudian. Mama hanya terkikik geli. S.A.S yang melihat kejadian barusan ikut terkikik.
“sini sini! Kamu duduk sini! Mama menunjuk kursi rias didekatnya”. Mau tak mau aku menurut. Aku hanya berdoa agar tidak ada hal2 yang akan membuatku jadi “aneh”..

tbc..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar